Setiap organisme mampu menerima rangsang
yang disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah
satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak merupakan perubahan
posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh.
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga
melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang
dilakukan oleh hewan maupun manusia. Jika pada hewan rangsang disalurkan
melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma
(plasmodesma) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut
noktah. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Pada prinsipnya, gerakan
tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap
rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai
tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin
menuju ke arah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan
arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 3
macam yaitu : gerak endonom / autosom, gerak esionom / etionom, dan gerak
higroskopis.
1. GERAK
ENDONOM ( GERAK AUTONOM )
Gerak endonom adalah
gerak yang tidak dipengaruhi faktor luar. Contoh gerak endonom adalah:
a. Gerak
aliran sitoplasma dalam sel, seperti pada daun Hydrilla
verticillata yang membantu aliran siklus
(melingkar).
b. Gerak
kromosom saat membelah.
c. Gerak tumbuhan
ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun dan bunga.
2. GERAK
ESIONOM
Gerak esionom
adalah gerak tumbuhan yang disebabkan rangsang dari luar. Gerak esionom
dibedakan menjadi 3 macam yaitu: gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
a. Gerak
tropisme
Gerak tropisme
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang dari luar yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif jika
mendekati rangsang dan tropisme negatif jika
menjauhi. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada
bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan
atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, gerak tropisme
dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme.
1. Fototropisme
adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila
gerak tumbuhan tersebut menuju ke arah cahaya, berarti tumbuhan tersebut
melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi
arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme
positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
2. Geotropisme
adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi.
Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif.
Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju ke bawah berarti termasuk gerak
geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang
selalu menuju ke bawah atau ke dalam tanah.
3. Hidrotropisme adalah
gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang berupa air. Arah pertumbuhan
menuju tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila arah
pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme
negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar di
dalam tanah yang selalu menuju ke tempat yang mengandung air.
4. Tigmotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang
berupa singgungan atau sentuhan. Contohnya sulur markisa dan
batang mentimun yang membelit tanaman lain.
5. Kemotropisme
adalah gerak tropisme karena adanya rangsang zat kimia. Contoh: gerak ujung
akar menuju tempat yang mengandung banyak mineral.
b. Gerak
nasti
Daun putri malu
akan menutup apabila disentuh, dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut
akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari
luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
Gerakan tersebut disebut gerak nasti. Jadi, gerak nasti adalah gerak bagian
tumbuhan karena adanya rangsang, tetapi arah geraknya tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsang. Berdasarkan jenis rangsangnya, gerak nasti dibagi
menjadi:
1. Fotonasti
adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang cahaya.
Contoh: Membuka dan menutupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
2. Termonasti
adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu. Contoh: mekarnya bunga
tulip bila suhu lingkungan mendadak mengalami kenaikan dan akan menguncup jika
suhunya turun
3. Seismonasti
adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan. Contoh: gerak
mengatupnya daun putri malu (Mimosa pudika) ketika disentuh
4. Niktinasti
adalah gerak nasti karena pengaruh gelap. Gerak tidur daun majemuk pada
tumbuhan karena rangsangan gelap (suasana gelap) akibat perubahan tekanan
turgor di dalam sel-sel pada persendian daun. Contoh: menutupnya daun majemuk
pada tumbuhan polong-polongan saat malam hari.
5. Kemonasti
adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan zat kimia. Contoh:
membukanya mulut daun pada siang hari karena adanya karbon dioksida yang
digunakan untuk fotosintesis
6. Hidronasti
adalah gerak nasti yang disebabkan rangsang beberapa air. Contoh: gerak
pelipatan dan penggulungan daun pada keadaan sedikit air untuk mengurangi
penguapan.
7. Nasti
Komplek adalah gerak nasti yang disebabkan karena rangsangan lebih dari satu
macam. Gerak pada tumbuhan karena beberapa faktor yaitu cahaya, suhu, zat
kimia, dan air. Contoh: membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh cahaya
matahari, zat kimia, air, dan suhu.
8. Haptonasti adalah
gerak bagian tumbuhan karena sentuhan. Contoh: daun tumbuhan insektifora,
jika ada serangga yang menyentuh, daun menutup, sehingga serangga
tertutup daun kemudian dicerna dengan enzim.
c. Gerak
taksis
Gerak taksis
adalah gerak berpindah tempat sebagian atau seluruh tubuh tumbuhan yang
dipengaruhi rangsang dari luar. Gerak mendekati rangsang disebut gerak taksis
positif sedangkan gerak yang menjauhi arah rangsang disebut gerak taksis
negatif. Berdasarkan rangsang penyebabnya, gerak taksis dibedakan menjadi
fototaksis dan kemotaksis.
1. Fototaksis merupakan
gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya
gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
2.
Kemotaksis merupakan
gerak taksis yang dipengaruhi rangsang zat kimia. Contoh: gerak spermatozoid
pada tumbuhan lumut dan paku menuju sel telur di dalam arkegonium. Bergeranya spermatozoid
ini karena tertarik gula atau protein yang dihasilkan arkegonium.
3. Gerak Higroskopis
Gerak
higroskopis adalah gerak yang disebabkan adanya perbedaan kadar air, sehingga
sel-selnya mengalami pengerutan yang tidak sama. Contoh:
·
Gerak membukanya kotak
sporangium tumbuhan paku oleh annulus.
·
Pecahnya kulit buah
tanaman polong-polongan yang sudah kering (misalnya: lamtoro, karet, flamboyan,
dll)
·
Pecahnya kulit buah
pacar air.
0 komentar:
Posting Komentar